[ Jurnal ] Khasiat Minyak Zaitun Bagi Penderita Diabetes, Manfaat Minyak Zaitun Bagi Penderita Diabetes

[ Jurnal ] Khasiat Minyak Zaitun Bagi Penderita Diabetes, Manfaat Minyak Zaitun Bagi Penderita Diabetes

[ Jurnal ] Khasiat Minyak Zaitun Bagi Penderita Diabetes, Manfaat Minyak Zaitun Bagi Penderita Diabetes
[ Jurnal ] Khasiat Minyak Zaitun Bagi Penderita Diabetes, Manfaat Minyak Zaitun Bagi Penderita Diabetes

Manfaat zaitun untuk diabetes bisa menormalkan kadar gula darah, adalah salah satu hal yang sangat penting bagi mereka yang menderita penyakit diabetes. Hal ini dikarenakan orang yang menderita diabetes akan kesulitan untuk menurunkan kadar gula darahnya dikarenakan kekurangan hormon insulin, atau pun tubuhnya tidak mampu untuk memproses insulin yang dihasilkan.

Mari kita menyimak beberapa penelitian mengenai khasiat minyak zaitun bagi penderita diabetes.

1. Bintari, S. H., & Nugraheni, K. (2012). Penurunan Kadar Gula Darah Akibat Pemberian Extra Virgin Olive Oil (Studi Pada Tikus Galur Sprague Dawley Yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak). Jurnal Mipa, 35(2). [url]

1.1. Penelitian ini dilakukan tahun 2012 oleh:
1.1.1. SH Bintari, Jurusan Biologi, FMIPA UNNES, Indonesia. Gedung D6 lantai 1 Kampus Sekaran Semarang 50229.
1.1.2. K Nugraheni, Magister Ilmu Gizi Universitas Diponegoro.

1.2. Abstrak
1.2.1. Obyektif
Prevalensi penyakit diabetes mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Salah satu penyebabnya adalah hiperglikemia yang dipicu oleh pola makan tinggi lemak. Alternatif cara pengobatan dan pencegahannya adalah mengkonsumsi minyak zaitun. Diperlukan bukti ilmiah bahwa minyak zaitun dapat menurunkan kadar gula darah.

1.2.2. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian minyak zaitun ekstra virgin terhadap kadar glukosa darah tikus putih yang diinduksi pakan tinggi lemak.

1.2.3. Metode
Desain penelitian pre experimental dengan rancangan post test only randomized controlled group design. Subjek penelitian adalah 28 ekor tikus putih jantan galur Sprague Dawley usia 8 minggu, berat badan 180-220 gram, dan kondisi sehat. Tikus dibagi menjadi empat kelompok secara simple random sampling. Kelompok kontrol diberi akuades, kelompok perlakuan P1, P2, dan P3 berturut-turut diberi minyak zaitun ekstra virgin sebanyak 0,5 g/hari; 0,7 g/hari; dan 0,9 g/hari. Penelitian dilakukan selama 6 minggu. Pengukuran kadar glukosa darah menggunakan metode glukosa oksidase (GOD PAP). Data dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dengan derajat kemaknaan 95%.

1.2.4. Hasil
Pemberian minyak zaitun ekstra virgin pada dosis 0,5 g/hari; 0,7 g/hari; dan 0,9 g/hari dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih. Penurunan ini terbukti bermakna pada semua kelompok perlakuan. Persentase penurunan kadar glukosa darah paling tinggi ditemukan pada dosis pemberian 0,9 gram/hari yaitu sebesar 62,23%.

1.2.5. Simpulan
Minyak zaitun ekstra virgin terbukti dapat menurunkan kadar gula darah akibat dislipidemia.

2. Santoso, S. D., & Suryanto, I. (2017). Komparasi Efek Pemberian Minyak Jintan Hitam (Nigella sativa) Dengan Minyak Zaitun (Olea europea) Terhadap Penurunan Glukosa Darah Pada Mencit (Mus musculus) Strain Balb/C. Jurnal SainHealth, 1(1), 36-42. [url]

2.1. Penelitian dilakukan pada tahun 2015 oleh:
2.1.1. Setyo Dwi Santoso, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, Univesitas Maarif Hasyim Latif, Sepanjang, Sidoarjo
2.1.2. Imam Suryanto, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, Univesitas Maarif Hasyim Latif, Sepanjang, Sidoarjo

2.2. Abstraksinya sebagai berikut:
2.2.1. Obyektif
Diabetes  mellitus  is  a  disease  in  humans  characterized  by  an  increase  in  blood  glucose levels exceeds the normal limits. Cumin oil and olive oil is an alternative drug to a decrease in blood  glucose  levels  for  people  with  diabetes  mellitus.  Cumin oil and  olive  oil  has  several compounds  that  can  lower  blood  glucose  levels  in  excess.

Diabetes mellitus adalah penyakit pada manusia yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah melebihi batas normal. Minyak jinten dan minyak zaitun adalah obat alternatif untuk penurunan kadar glukosa darah bagi penderita diabetes mellitus. Minyak jinten dan minyak zaitun memiliki beberapa senyawa yang dapat menurunkan kadar glukosa darah secara berlebihan.

2.2.2. Metode
This  study  was  conducted  in January 2015 for 3 weeks in PUSVETMA Surabaya. Animals used in the study were female mice 2-3 months old with an average weight of 20-25 grams of a much as 30 individuals. At a dosage of dextrose 40% is 0.4 cc / head / day and the dosage of cumin oil and olive oil is 0.7 cc / head / day. This a study conducted of mice that had been induced dextrose 40% by using a sample of a much as 30 female mice.

Penelitian ini dilakukan pada Januari 2015 selama 3 minggu di PUSVETMA Surabaya. Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus betina berumur 2-3 bulan dengan berat rata-rata 20-25 gram sebanyak 30 individu. Pada dosis dekstrosa 40% adalah 0,4 cc / ekor / hari dan dosis minyak jinten dan minyak zaitun adalah 0,7 cc / ekor / hari. Penelitian ini dilakukan terhadap tikus yang telah diinduksi dextrose 40% dengan menggunakan sampel sebanyak 30 tikus betina.

2.2.3. Hasil dan simpulan
The results of statistical independent t-test, there was no difference or both of  the test sample may lower blood  glucose levels among female mice were treated with cumin oil and treated with olive oil. While the results of the data was tested using  SPSS  statistical  Paired  t-test  showed  that  effectively  lower  blood  glucose  levels  are olive oil, because there is a significant difference between before and  after administration of olive oil after 7 days of dosing.

Hasil uji statistik independen, tidak ada perbedaan atau kedua sampel uji dapat menurunkan kadar glukosa darah di antara tikus betina yang diobati dengan minyak jintan dan diperlakukan dengan minyak zaitun. Sementara hasil data diuji dengan menggunakan statistik SPSS Paired t-test menunjukkan bahwa kadar glukosa darah yang efektif adalah minyak zaitun, karena ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian minyak zaitun setelah 7 hari takaran.

3. Pérez-Martínez, P., García-Ríos, A., Delgado-Lista, J., Pérez-Jiménez, F., & López-Miranda, J. (2011). Mediterranean diet rich in olive oil and obesity, metabolic syndrome and diabetes mellitus. Current pharmaceutical design, 17(8), 769-777. [url]

3.1. Penelitian dilakukan pada tahun 2011 oleh:
Pablo Pérez-Martínez, Antonio García-Ríos, Javier Delgado-Lista, Francisco Pérez-Jiménez and José López-Miranda dari Lipid and Atherosclerosis Unit. IMIBIC/Reina Sofia University Hospital/University of Cordoba, and CIBER Fisiopatologia Obesidady Nutricion (CIBEROBN), Instituto de Salud Carlos III, Spain.

3.2. Abstraknya sebagai berikut:
3.2.1. Latar Belakang
After decades of epidemiological, clinical and experimental research, it has become clear that consumption of Mediterranean dietary patterns rich in olive oil has a profound influence on health outcomes, including obesity, metabolic syndrome (MetS) and diabetes mellitus.  Traditionally,  many  beneficial  properties  associated  with  this  oil  have  been  ascribed  to  its  high  oleic  acid  content.  Olive  oil,  however, is a functional food that, besides having high-monounsaturated (MUFA) content, contains other minor components with bio-logical  properties.  In  this  line,  phenolic  compounds  have  shown  antioxidant  and  antiinflammatory  properties,  prevent  lipoperoxidation, induce  favorable  changes  of  lipid  profile,  improve  endothelial  function,  and  disclose  antithrombotic  properties.  Research  into  the phar-macological properties of the minor components of olive oil is very active and could lead to the formulation of functional food and nu-traceuticals. Although more data are mandatory the Mediterranean diet rich in olive oil does not contribute to obesity and appears to be a useful tool in the lifestyle management of the MetS. Moreover there is good scientific support for MUFA diets, especially those based on olive oil, as an alternative approach to low-fat diets for the medical nutritional therapy in diabetes.

[Setelah beberapa dekade penelitian epidemiologis, klinis dan eksperimental, menjadi jelas bahwa konsumsi pola makan Mediterania yang kaya akan minyak zaitun memiliki pengaruh mendalam pada hasil kesehatan, termasuk obesitas, sindrom metabolik (MetS) dan diabetes mellitus. Secara tradisional, banyak sifat menguntungkan yang terkait dengan minyak ini telah dianggap berasal dari kandungan asam oleat yang tinggi. Minyak zaitun, bagaimanapun, adalah makanan fungsional yang, selain memiliki kandungan tinggi tak jenuh tunggal (MUFA), mengandung komponen kecil lainnya dengan sifat biologis. Pada baris ini, senyawa fenolik telah menunjukkan sifat antioksidan dan antiinflamasi, mencegah lipoperoksidasi, menginduksi perubahan profil lipid yang menguntungkan, meningkatkan fungsi endotel, dan mengungkapkan sifat antitrombotik. Penelitian terhadap sifat farmakologis komponen kecil minyak zaitun sangat aktif dan dapat mengarah pada formulasi makanan fungsional dan nutraceuticals. Meskipun lebih banyak data wajib, diet Mediterania yang kaya akan minyak zaitun tidak berkontribusi terhadap obesitas dan tampaknya menjadi alat yang berguna dalam manajemen gaya hidup MetS. Selain itu ada dukungan ilmiah yang baik untuk diet MUFA, terutama yang berbasis minyak zaitun, sebagai pendekatan alternatif untuk diet rendah lemak untuk terapi nutrisi medis pada diabetes.]

3.2.2. Tujuan
The objective of this review is to pre-sent evidence illustrating the relationship between Mediterranean diet, olive oil and metabolic diseases, including obesity, MetS and dia-betes mellitus and to discuss potential mechanisms by which this food can help in disease prevention and treatment.

[Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk mengirim bukti yang menggambarkan hubungan antara diet Mediterania, minyak zaitun dan penyakit metabolik, termasuk obesitas, MetS dan diabetes mellitus dan untuk mendiskusikan mekanisme potensial dimana makanan ini dapat membantu dalam pencegahan dan pengobatan penyakit.]

3.2.3. Simpulan
In  conclusion  after  decades  of  epidemiological,  clinical  and  experimental  research,  it  has  become  clear  that  consumption  of  Mediterranean  dietary  patterns  rich  in  olive  oil  have  a  profound  influence on health outcomes. Thus, there is good scientific support for recommend MedDiets, especially those based on olive oil, as an alternative  approach  for  the  medical  nutritional  therapy  in  obesity,  MetS and diabetes.

[Kesimpulannya setelah beberapa dekade penelitian epidemiologis, klinis dan eksperimental, menjadi jelas bahwa konsumsi pola makan Mediterania yang kaya akan minyak zaitun memiliki pengaruh besar pada hasil kesehatan. Dengan demikian, ada dukungan ilmiah yang baik untuk merekomendasikan MedDiets, terutama yang berbasis pada minyak zaitun, sebagai pendekatan alternatif untuk terapi nutrisi medis pada obesitas, MetS dan diabetes.]

Demikian , semoga tulisan ini berguna.

Catatan:
1. Tulisan ini belum di review oleh tenaga ahli.
2. Saya bukan ahli pengobatan.
3. Jangan jadikan tulisan ini sebagai panduan pengobatan.
4. Terima kasih sudah membaca.

khasiat minyak zaitun bagi penderita diabetes, manfaat minyak zaitun bagi penderita diabetes

Belum ada Komentar untuk "[ Jurnal ] Khasiat Minyak Zaitun Bagi Penderita Diabetes, Manfaat Minyak Zaitun Bagi Penderita Diabetes"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel